Ada Apa di Resto Ikea Alam Sutera?

IMG-20141115-02385

Karena masih penasaran ingin mencoba Ikea Meatballs versi Ikea Alam Sutera, saya pergi lagi ke Ikea bersama kedua anak saya. Kami ke Ikea di Hari Sabtu, tiba di sana sekitar pukul 10 pagi. Resto Ikea sudah buka sejak pukul 09.30. Kami langsung menuju ke Resto Ikea yang terletak di lantai 2 (naik escalator 1 kali). Antrian belum terlalu panjang, tetapi ternyata resto masih menyediakan breakfast menu saja. Waaah….terpaksa ditunda dulu makannya dan kami akhirnya masuk dulu ke toko.

Lunch menu baru mulai ditawarkan menjelang pukul 11.30 sehingga sekitar pukul 11, kami sudah siap antri kembali di resto.

IMG-20141115-02380
Antrian ada 2 jalur, di kiri dan di kanan.

Jika anda ke resto Ikea setelah selesai berbelanja dan sudah bayar di Kasir, maka anda harus menitipkan belanjaan anda di locker (self-service, free of charge) atau jika tidak muat dimasukkan di locker, anda harus menitipkan belanjaan anda di Customer Service.

IMG-20141115-02381
Menu Makanan Ikea Alam Sutera

Konsep Resto Ikea adalah ‘fast-food’…makanan sesuai menu sudah tersedia di counter. Pengunjung mengantri dari sisi kiri dan kanan, dilayani di bagian tengah, lalu membayar di kasir.

Resto Ikea menyediakan troli susun tiga yang bisa memuat maksimum 3 nampan makanan. Karena saya datang bertiga, kami hanya membawa satu troli dengan tiga nampan. Menu khas Resto Ikea di mana-mana adalah Swedish Meatballs. Devani dan Maxi masing-masing memesan seporsi meatballs yang isi sepuluh. Saya sendiri memesan Salmon Asap.

Ikea memang berasal dari Swedia yang terkenal dengan salmon-nya sehingga di resto Ikea terdapat beberapa pilihan menu salmon yaitu Salmon Rebus, Salmon Asap dan Salad Salmon.

IMG-20141115-02383
Swedish Meatballs isi 10 dengan mashed potato
IMG-20141115-02384
Salmon Asap
IMG-20141115-02382
Piihan Minuman: Air putih, Teh, Juice, Susu

Sedangkan untuk minuman, selain yang dijual di counter, resto Ikea juga menawarkan teh/kopi dan soda. Cara membelinya, ambil gelas kosong di counter, lalu bawalah ke kasir untuk membayar harga minuman (Rp 7.000). Setelah bayar, anda isi sendiri di mesin teh/kopi atau soda. Minuman ini boleh diisi ulang sepuasnya selama anda berada di Resto Ikea.

Area Resto Ikea ini memang besar. Jangan terlalu khawatir tidak mendapatkan tempat duduk karena area resto sangat luas. Pada waktu makan siang, kami masih dengan leluasa bisa memilih tempat duduk tanpa harus mengantri.

IMG-20141115-02386

IMG-20141115-02387
Banyak anak kecil yang disuapi makan di area ini

Bagaimana dengan rasa makanannya? Devani puas makan Swedish Meatballs dan mashed potato sampai habis…. Maxi pesan nasi putih karena dia tidak suka mashed potato. Ternyata 10 meatballs terlalu banyak untuk dia….jadi saya kebagian makan meatballs juga. Salmon Asap saya sesuai harapan, seperti yang saya pernah makan di Resto Ikea Singapore.

IMG-20141115-02388
Himbauan untuk membereskan peralatan makan setelah selesai bersantap

Sesuai standar Resto Ikea di negara lain, setelah selesai bersantap, pengunjung diharapkan membawa sendiri nampan makan dan peralatan makannya ke lokasi yang telah disediakan. Tujuannya agar meja dapat segera dibersihkan untuk dapat dipakai pengunjung lain. Tentu ini bukan kebiasaan yang lazim di foodcourt Jakarta/Indonesia sehingga tidak terlalu banyak pengunjung yang mengikuti himbauan ini. Semoga lama kelamaan, para pengunjung Ikea Alam Sutera sudah familiar dengan kebiasaan baik ini.

1989 Taylor Swift

Setelah mengeluarkan single “Shake it Off”, Taylor Swift resmi meluncurkan album kelimanya berjudul “1989”…(angka tahun kelahiran si penyanyi) pada tanggal 27 Oktober 2014.

Taylor Swift 1989 Deluxe, USA Edition
Taylor Swift 1989 Deluxe, USA Edition

Sejak pertama kali Ms. Swift mengumumkan tanggal peluncuran album tersebut, putri saya, Devani yang merupakan “Swiftie” kelas berat, sudah sangat antusias dan tentunya berusaha mencari cara untuk secepatnya memiliki CD 1989 tersebut. Biasanya, CD penyanyi dunia baru akan masuk beberapa saat setelah tanggal peluncuran resminya. “Kalau mau cepat denger lagunya, kenapa nggak download aja?” tanya saya….. Hmmm….ternyata nggak mungkin bangetlah…. “Kan kalau beli CD beneran, ada polaroids-nya….”  begitu penjelasan Devani.

Taylor Swift memang sangat pandai…tidak hanya jago menulis lagu, main gitar, menari dan menyanyi….dia juga cerdik dalam mengelola antusiasme fansnya…para Swifties. Di zaman semua serba ‘downloadable’, Swift berusaha mendongkrak penjualan ‘physical CD’nya dengan cara memberikan 13 polaroids foto-fotonya di setiap CD, baik yang “Standard” maupun “Deluxe”.

Ada 5 set polaroids yang dikeluarkan oleh Taylor Swift, yang masing-masing set-nya terdiri dari 13 foto. Polaroid tersebut mewakili lagu-lagu yang ada di 1989, tercermin dari catatan kecil yang ditulis dengan tulisan tangan Taylor Swift. Jadi, total ada 65 foto yang tentu saja menjadi incaran Swifties untuk dijadikan koleksi berharga.

Devani ingin memiliki kedua versi 1989, baik yang Standard maupun yang Deluxe. Ini juga kehebatan Taylor Swift untuk memberikan ‘extra’ yang dikejar oleh para Swifties. CD edisi Deluxe memiliki 3 lagu extra dan 3 ‘voice notes’ berisi suara Taylor Swift yang bercerita sedikit tentang proses penciptaan lagunya.

Edisi Deluxe (Atas) dan Standard (Bawah)
Edisi Deluxe (Atas) dan Standard (Bawah)

Beruntung sekali, saya punya kenalan baik yang tinggal di USA dan berbaik hati membelikan pesanan saya untuk Devani. Kebetulan teman saya tinggal dekat salah satu “Target” (toko yang di-“endorse” oleh Taylor Swift sebagai tempat penjualan CD-nya) dan (yang sangat penting….) akan mampir ke Jakarta dalam waktu dekat. Yang mau titip, bukan hanya Devani…tapi ada empat teman lainnya yang juga Swifties ingin titip. Akhirnya, teman saya membawakan 5 CD Deluxe dan 1 CD Standard album 1989 ini. Harga di “Target” adalah USD 15 untuk 1989 Deluxe dan USD 10 untuk Standard (harga sudah termasuk sales tax 8,25%). Thank you so much, my friend!

CD yang dibelikan tentunya “USA edition”, lengkap dengan undian untuk mengikuti ‘meet and greet’ yang tentunya tidak mungkin bisa dimanfaatkan oleh Devani dan teman-temannya dari Jakarta sini.Tapi buat mereka…CD USA Edition ini lebih ‘asli’, lebih dekat dengan Taylor Swift-nya 🙂 Hal yang ‘irrational’ sebenarnya…tapi namanya juga ‘fans berat’ yang masih ABG…wajarlah berpendapat seperti itu.

Kemarin sore, keenam CD 1989 itu sudah sampai di tangan Devani….yang disambut dengan jerit-jeritan (haduuuh!) dan kehebohan di social media di antara teman-teman Swifties-nya. CD Standard dan Deluxe jatahnya langsung dibuka dan dilihat polaroids-nya. Untunglah, kedua CD tersebut memiliki 2 set polaroids yang berbeda, sehingga saat ini, Devani sudah mempunyai 26 polaroids Ms. Swift.

Saya tidak akan banyak berkomentar tentang lagu-lagu di album 1989 karena saya bukan ahli musik. Menurut saya, sebagai orang awam di bidang musik, lagu-lagunya nge-pop, mudah dicerna dan segera teringat terus. Yaaah, pastinya segera ‘menempel’ di memory saya karena lagu-lagu tersebut segera dipasang tak henti-henti oleh Devani sejak kemarin sore sampai hari ini.

IMG-20141109-02361
1989 Deluxe song list with 3 bonus tracks and 3 voice notes

Informasi yang saya baca, CD 1989 versi Indonesia (atau versi Asia) baru akan masuk di toko-toko CD di Indonesia pada tanggal 18 Oktober mendatang. Be ready, Indonesian Swifties!

Kembali ke Masa Kecil di Marga Pastries – Cookies – Ice Cream

Ada beberapa toko kue yang selalu mengingatkan saya akan masa kecil saya, di antaranya adalah Maison Benny di Cikini (sekarang sudah tutup), Gordon Blue (sekarang sudah ada outlet-nya di beberapa mall) dan “Marga”. Nah, Sabtu yang lalu, saya sempat mampir kembali ke “Marga: Pastries – Cookies – Ice-Cream” yang berlokasi di Jalan Cimahi nomer 8, Menteng, Jakarta Pusat.

Lokasi “Marga” adalah di daerah perumahan, tidak ada papan nama, jadi harus berhati-hati mencarinya jika anda sudah memasuki Jl. Cimahi di dekat Jl. H.R Rasuna Said (Kuningan). Toko kuenya terletak di ruangan depan rumah tersebut. Jika anda membawa kendaraan, anda bisa masuk saja ke halaman rumah. Karena tidak banyak orang yang tahu keberadaan “Marga”, toko ini umumnya sepi sehingga tidak sulit untuk memarkir kendaraan di halaman rumah “Marga”.

Pintu Masuk Marga
Pintu Masuk Marga

Makanan favorit saya dari “Marga” semasa kecil (sampai sekarang) adalah ice-cream-nya. Dulu seingat saya hanya ada pilihan Mocca-Fruit dan Chocolate-Fruit (atau mungkin hanya dua rasa itulah yang menjadi favorit kami di masa kecil). Bentuknya seperti ice-cream balok, harus dipotong dulu (mirip es potong) jika ingin memakannya. Rasa ice-creamnya bukan seperti branded ice-cream zaman sekarang…beda banget. Begitu memakannya, saya kembali teringat makan ice-cream itu di siang hari sepulang sekolah…enaaak deh. Saat ini variasi rasa ice-cream yang ditawarkan sudah lebih beragam, ada nougat, kopyor dan kismis. Harganya Rp 100.000,- atau Rp 110.000,- tergantung rasanya. Satu blok ice-cream Marga bisa dipotong untuk sekitar 6 – 8 orang. Ice-creamnya sejak dulu hanya dibungkus dengan kertas roti (seperti “baking paper”) lalu dimasukkan ke kardus dengan cap “Marga”.

IMG-20141104-02338
Ice cream Marga dibungkus dengan kertas roti
IMG-20141104-02339
Ice Cream Nougat Marga

Selain beli ice-cream, saya tergoda untuk membeli beberapa cemilan khas Marga yaitu “Picnic Roll” yaitu pastry yang berisi daging dan potongan telur rebus. Pilihan dagingnya ada yang ‘beef’ atau ‘pork’. Kalau tidak ingin repot, kita bisa minta tolong penjaga toko untuk memotong-motong “Picnic Roll”nya. Harga satu Loyang “Picnic Roll”nya adalah Rp 165.000,-

IMG-20141101-02316
Picnic Roll yang sudah dipotong dari toko
IMG-20141101-02317
Penampakan sepotong picnic roll

Pastries lain yang juga terkenal adalah ‘Sosis Brood” atau ‘Sausage Roll”…ada yang isinya daging sapi atau daging babi dibalut dengan pastry yang renyah. Harganya Rp 11.500,- per potong. Sebenarnya mirip dengan “Picnic Roll” tapi tanpa potongan telur rebus.

Di “Marga” juga ada beberapa kue kering klasik seperti Kaatetongen dan Kaastengels maupun kue-kue basah lainnya seperti kue soes, risoles, macaroni panggang. Kali ini saya tidak menambah belanjaan dengan kue kering karena khawatir tidak bisa menahan diri untuk membatasi makan cemilan.

IMG-20141101-02315

Jika anda penggemar cemilan klasik atau sedang bosan dengan ‘branded snack’, silakan mampir ke “Marga”…. Sekali-sekali menyenangkan kok untuk mencicipi snack ala ‘homemade’.

Alamat Marga Pastries – Cookies – Ice-Cream

Jl. Cimahi No. 8

Telepon 319 280 34